Saat merawat bayi baru lahir, banyak orang tua belum memahami pentingnya perawatan tali pusat bayi secara tepat. Padahal, bagian kecil di perut ini sangat sensitif dan bisa menimbulkan masalah serius jika tidak di rawat dengan benar. Karena itu, menjaga tali pusat agar cepat kering dan tidak bau merupakan langkah awal penting dalam mencegah infeksi dan mendukung proses penyembuhan alami. Dengan pendekatan yang lembut, bersih, dan teratur, kamu bisa memastikan tali pusat bayi rontok dengan aman dan tanpa komplikasi.
Baca Juga : Bedak atau Lotion Bayi: Mana yang Lebih Aman dan Tepat?
1. Kenapa Tali Pusat Perlu Dirawat dengan Benar?
Tali pusat adalah bagian tubuh bayi yang paling rentan selama beberapa hari pertama setelah lahir. Meski kecil dan tampak sepele, jika tidak di rawat dengan benar, bisa menimbulkan infeksi, bau tidak sedap, atau bahkan komplikasi serius.
Saat bayi lahir, tali pusat akan di jepit dan di potong, menyisakan tunggul kecil sepanjang 2–3 cm di perut bayi. Tunggul ini akan mengering dan rontok dengan sendirinya dalam waktu 7–14 hari, tergantung pada cara perawatan dan kondisi kulit bayi.
Namun begitu, selama proses pengeringan itu berlangsung, tali pusat bisa menjadi sarang bakteri jika tidak di bersihkan dan di keringkan dengan baik. Inilah sebabnya kamu perlu mengetahui cara merawat tali pusat bayi yang benar, agar cepat kering dan tidak berbau.
Di sisi lain, masih banyak mitos di masyarakat tentang mengoleskan bedak, minyak, atau alkohol. Padahal, praktik-praktik ini bisa memperlambat pengeringan atau menyebabkan iritasi.
Dengan memahami pentingnya perawatan yang tepat, kamu bisa memastikan proses penyembuhan berlangsung alami, aman, dan bebas dari infeksi.
2. Langkah Praktis Perawatan Tali Pusat Bayi
Untuk merawat tali pusat secara optimal, kamu tidak perlu perlengkapan rumit. Yang di butuhkan hanyalah ketelatenan, kelembutan, dan perhatian pada detail kecil.
Pertama, pastikan tangan kamu selalu bersih sebelum menyentuh area perut bayi. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, lalu keringkan dengan handuk bersih.
Kedua, bersihkan area sekitar tali pusat satu hingga dua kali sehari. Gunakan kapas lembut yang di basahi air hangat matang, lalu usap pelan mulai dari bagian dasar tali menuju luar. Hindari menggosok atau menarik tunggul tali pusat, karena bisa menyebabkan luka.
Selanjutnya, pastikan area tersebut benar-benar kering sebelum menutup kembali dengan popok atau pakaian. Jika perlu, angin-anginkan beberapa menit agar kelembapan hilang.
Untuk popok, pilih yang memiliki bentuk khusus tali pusat atau lipat bagian atasnya agar tidak menutupi tali. Ini membantu sirkulasi udara dan mempercepat pengeringan.
Selain itu, jangan gunakan bedak, minyak, atau alkohol kecuali atas saran dokter. Biarkan tubuh bayi menyembuhkan dirinya secara alami dengan sedikit intervensi.
Dengan perawatan harian yang konsisten dan lembut, tali pusat bayi akan kering dan rontok secara alami dalam waktu optimal.
3. Hal yang Harus Dihindari agar Tali Tidak Bau
Salah satu tanda perawatan kurang tepat adalah munculnya bau menyengat dari tali pusat. Ini bisa menandakan kelembapan berlebih, infeksi ringan, atau penggunaan produk yang tidak sesuai.
Pertama, hindari membiarkan area tali pusat terlalu lama tertutup oleh popok basah. Kelembapan dan urin yang mengenai tunggul bisa memperlambat pengeringan dan menyebabkan bau tak sedap.
Kedua, jangan mengoleskan ramuan tradisional, bedak tabur, atau cairan antiseptik sembarangan. Banyak orang tua bermaksud baik, namun justru membuat kulit bayi iritasi atau memperparah bau.
Ketiga, hindari menarik tali pusat meskipun tampak hampir lepas. Biarkan rontok dengan sendirinya. Jika kamu menarik paksa, bisa muncul luka terbuka dan meningkatkan risiko infeksi.
Di sisi lain, penting untuk rutin memeriksa warna dan kondisi tali. Warna gelap dan kering menandakan proses normal. Namun, jika tali tampak basah terus-menerus, keluar nanah, atau berdarah, segera konsultasikan dengan dokter.
Dengan menghindari praktik yang salah, kamu membantu bayi melalui masa penyembuhan dengan nyaman dan tanpa komplikasi.
4. Kapan Harus Waspada dan Perlu ke Dokter?
Dalam sebagian besar kasus, tali pusat akan rontok tanpa masalah dalam 1–2 minggu. Namun, tetap penting untuk mengenali tanda-tanda yang memerlukan perhatian medis.
Jika kamu melihat gejala berikut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter atau bidan:
- Tali pusat mengeluarkan bau busuk yang kuat dan menetap
- Ada nanah, lendir kuning, atau cairan kehijauan
- Kulit di sekitar tali tampak merah, bengkak, atau hangat
- Bayi tampak rewel saat tali di sentuh, atau demam ringan muncul
- Tunggul tali tidak rontok setelah 3 minggu
Selain itu, waspadai juga kondisi bernama granuloma umbilikus, yaitu munculnya benjolan kecil merah setelah tali rontok. Meski tidak berbahaya, perlu perawatan khusus oleh tenaga medis.
Sebagai orang tua baru, lebih baik waspada daripada terlambat. Jangan ragu bertanya pada dokter atau tenaga kesehatan jika kamu merasa ragu dengan kondisi tali pusat bayi.
Dengan deteksi dini dan tindakan tepat, kamu bisa mencegah komplikasi dan memastikan bayi tetap sehat dan nyaman selama masa penyembuhan.
✨ Penutup: Merawat dengan Lembut, Menjaga dengan Cermat
Merawat tali pusat bayi adalah bagian penting dari masa-masa awal kehidupan yang sering terlupakan. Padahal, perawatan yang tepat bisa mencegah infeksi dan memastikan penyembuhan alami yang lancar.
Dengan menerapkan tips perawatan tali pusat bayi yang benar, kamu sudah membantu si kecil menjalani transisi pertamanya di dunia luar dengan aman.
Ingat, bukan soal banyaknya produk atau teknik rumit—yang di butuhkan hanyalah kebersihan, ketelatenan, dan kesabaran.