Merawat bayi baru lahir memang penuh tantangan, apalagi jika si kecil sering menangis tanpa henti. Banyak orang tua baru merasa panik atau kewalahan saat bayi tampak rewel meskipun sudah disusui dan digendong. Padahal, penyebab rewelnya bayi bisa sangat beragam—dari rasa lapar, popok basah, hingga stimulasi berlebihan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk memahami cara merawat bayi dengan pendekatan yang lembut, penuh kasih, dan tepat sasaran. Artikel ini akan membahas 10 tips praktis dan edukatif untuk membantu orang tua merawat bayi baru lahir agar lebih tenang, nyaman, dan tentunya tidak mudah rewel.
1. Perhatikan Pola Tidur yang Konsisten
Salah satu penyebab bayi rewel adalah kurang tidur. Maka dari itu, sangat penting untuk membangun pola tidur yang konsisten sejak dini. Bayi baru lahir biasanya tidur antara 14–17 jam sehari, tetapi dalam durasi yang tidak beraturan.
Untuk membantunya tidur lebih nyenyak, ciptakan rutinitas tidur seperti menyanyikan lagu lembut atau menyalakan white noise. Gunakan pakaian tidur yang nyaman dan hindari cahaya terang saat malam.
Transisi dari aktivitas ke waktu tidur juga harus lembut. Hindari menggendong bayi terus-menerus saat mulai terlelap agar dia belajar tidur mandiri. Selain itu, gendongan yang ergonomis bisa digunakan agar si kecil merasa aman namun tidak tergantung pada pelukan terus-menerus.
Jika pola tidur terganggu, jangan panik. Kembalikan perlahan ke rutinitas dengan konsisten. Sebab, keteraturan membuat bayi merasa aman dan cenderung lebih tenang sepanjang hari.
Ingat, bayi yang cukup tidur biasanya jarang rewel dan lebih mudah diajak berinteraksi.
2. Jangan Lewatkan Waktu Menyusui Secara Teratur
Rasa lapar adalah penyebab utama bayi menangis. Oleh karena itu, pastikan bayi mendapatkan ASI atau susu formula secara teratur, setiap 2–3 jam. Jangan tunggu bayi menangis keras—itu tanda ia sudah sangat lapar.
Cobalah kenali tanda awal lapar, seperti gerakan mengisap tangan atau mencari puting. Saat menyusui, posisikan bayi dengan benar agar tidak masuk angin. Udara yang tertelan bisa membuatnya kembung dan rewel.
Selain jadwal, kualitas menyusui juga penting. Pastikan bayi menyusu cukup lama agar mendapat ASI awal (hindmilk) dan ASI akhir (hindmilk) yang lebih kaya lemak. Kombinasi ini membuat bayi kenyang lebih lama dan tidur lebih nyenyak.
Jika menggunakan botol, pilih dot dengan aliran yang sesuai usianya. Setelah menyusui, jangan lupa bantu bayi bersendawa agar tidak merasa begah atau muntah.
Dengan menyusui teratur dan tepat, bayi akan merasa lebih nyaman, tenang, dan tentu saja tidak mudah rewel.
3. Cegah Popok Lembap, Ganti Secara Berkala
Popok basah atau kotor bisa menyebabkan iritasi dan membuat bayi sangat tidak nyaman. Itulah sebabnya bayi yang popoknya jarang diganti akan lebih sering rewel, bahkan bisa menangis tanpa henti.
Agar hal ini tidak terjadi, gantilah popok setiap 2–4 jam atau segera setelah bayi buang air. Gunakan tisu basah khusus bayi atau air hangat untuk membersihkan area genital secara lembut, lalu keringkan dengan tisu atau kain halus.
Selain itu, pilih popok yang tepat. Gunakan popok berbahan lembut, breathable, dan memiliki daya serap tinggi. Produk popok sekali pakai premium umumnya sudah dilengkapi indikator basah yang memudahkan orang tua memantau.
Saat ruam muncul, oleskan salep zinc oxide yang aman dan biarkan area tersebut terpapar udara selama beberapa menit sebelum mengenakan popok kembali.
Kebersihan popok yang terjaga tidak hanya menghindari infeksi kulit, tapi juga membuat bayi merasa lebih nyaman sepanjang hari. Dan tentu saja, risiko rewel bisa ditekan secara signifikan.
4. Mandikan dengan Lembut dan Rutin
Memandikan bayi bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga menjadi momen relaksasi yang penting. Air hangat dan sentuhan lembut bisa membantu menenangkan bayi, bahkan memperbaiki kualitas tidurnya.
Gunakan air bersuhu 36–38°C dan sabun khusus bayi yang tidak mengandung pewangi berlebihan. Mandi tidak perlu setiap hari—cukup 3–4 kali seminggu, kecuali bayi berkeringat atau kotor.
Waktu terbaik untuk mandi adalah pagi hari atau sore menjelang malam. Jika ingin membantu bayi tidur lebih cepat, mandikan sebelum jam tidurnya. Setelah mandi, balurkan minyak telon ringan dan pijat lembut tubuh bayi untuk memperlancar peredaran darah.
Namun, jangan terlalu lama memandikan, cukup 5–10 menit agar kulit bayi tidak kering. Pastikan semua area kering sebelum memakai baju atau popok baru.
Dengan mandi rutin, bayi akan merasa lebih segar, nyaman, dan tentu saja lebih jarang rewel.
5. Lakukan Pijatan Ringan Setelah Mandi
Pijat bayi setelah mandi dapat memberi efek menenangkan yang luar biasa. Gerakan lembut di punggung, lengan, atau perut membantu meredakan gas, meningkatkan sirkulasi darah, serta membuat bayi lebih rileks.
Gunakan minyak bayi yang aman atau minyak kelapa murni. Pastikan tangan Anda hangat dan bersih. Mulailah dengan gerakan memutar lembut di perut searah jarum jam. Lanjutkan ke dada, tangan, dan kaki dengan gerakan dari dalam ke luar.
Selain menyehatkan, pijatan bayi juga memperkuat ikatan emosional dengan orang tua. Aktivitas ini bisa menjadi rutinitas malam yang membantu si kecil tidur lebih nyenyak.
Bayi yang rutin dipijat umumnya mengalami peningkatan berat badan lebih baik dan memiliki respons sensorik yang lebih kuat. Jadi, selain membantu bayi lebih tenang, pijat bayi juga bermanfaat untuk tumbuh kembangnya.
Jangan lupa, komunikasi saat memijat juga penting. Ucapkan kata-kata lembut agar bayi merasa diperhatikan dan dicintai.
6. Ciptakan Suasana Kamar yang Nyaman
Lingkungan tempat bayi tidur berpengaruh besar terhadap kualitas istirahatnya. Suhu kamar ideal bagi bayi berkisar antara 24–26°C. Gunakan kipas atau AC jika perlu, namun arahkan jauh dari bayi agar tidak langsung terkena angin.
Redupkan pencahayaan, gunakan tirai, dan jaga kebersihan tempat tidur. Bantal dan selimut tebal sebaiknya dihindari untuk mengurangi risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Lebih baik gunakan sleep sack atau bedong lembut.
Tambahkan white noise atau suara hujan buatan untuk menciptakan efek menenangkan. Bayi lebih mudah tertidur dalam lingkungan yang tenang dan familiar.
Aroma lembut dari minyak aromaterapi bayi juga bisa membantu, asalkan digunakan secukupnya dan tidak langsung di dekat bayi. Hindari bau menyengat atau parfum ruangan yang keras.
Kamar yang nyaman tidak hanya bikin bayi betah tidur, tapi juga membuatnya bangun dalam suasana hati lebih tenang dan tidak mudah rewel.
7. Peluk, Ayun, dan Bicara dengan Lembut
Sentuhan fisik adalah bahasa cinta pertama bayi. Pelukan hangat, ayunan pelan, atau suara lembut dari orang tua bisa memberikan rasa aman yang sangat dibutuhkan bayi baru lahir.
Saat bayi mulai gelisah, peluk dan tenangkan dengan suara lembut. Ayunan perlahan bisa meniru gerakan dalam rahim yang dulu membuat bayi nyaman. Jika bayi sangat rewel, gendong dengan metode skin-to-skin contact agar merasa tenang lewat detak jantung ibu atau ayah.
Sering-seringlah berbicara dengan bayi. Meskipun belum memahami kata-kata, suara orang tua akan memberi rasa damai. Bernyanyi, membacakan cerita, atau sekadar menyapa bisa menjadi stimulus emosional yang positif.
Kedekatan ini bukan hanya meredakan rewelnya, tapi juga membangun kepercayaan dan rasa aman jangka panjang.
8. Kenali dan Atasi Kolik dengan Cepat
Kolik adalah kondisi ketika bayi menangis terus-menerus tanpa sebab jelas, biasanya terjadi di malam hari. Penyebab pastinya belum diketahui, namun dipercaya terkait sistem pencernaan yang belum matang.
Jika bayi menangis berjam-jam, terutama di waktu yang sama setiap hari, bisa jadi ia mengalami kolik. Untuk membantu mengurangi gejalanya, berikan pijatan perut searah jarum jam, mandi air hangat, atau gunakan gendongan depan.
Hindari konsumsi makanan pemicu gas bagi ibu menyusui, seperti kacang atau produk olahan susu. Cobalah jaga agar bayi tidak menelan udara berlebih saat menyusu.
Jika kolik berlangsung lebih dari 3 minggu dan membuat bayi tampak kesakitan, segera konsultasikan dengan dokter. Salah satu Tips Merawat Bayi Baru Lahir yang penting adalah mengenali tanda bahaya sejak dini agar penanganan lebih cepat dan stres pada bayi maupun orang tua bisa dihindari.
9. Hindari Stimulasi Berlebihan
Salah satu Tips Merawat Bayi Baru Lahir adalah membatasi rangsangan berlebihan—seperti cahaya terang, suara keras, atau keramaian—karena bisa membuat bayi kewalahan dan rewel. Oleh karena itu, penting mengatur aktivitas dan kunjungan tamu selama masa adaptasi si kecil.
Jangan terlalu sering mengganti posisi tidur atau mainan. Berikan waktu agar bayi bisa merasa aman dalam rutinitas yang familiar. Transisi yang terlalu cepat bisa membuatnya gelisah.
Jika bayi tampak menangis usai acara ramai, bawa ke tempat tenang, peluk, dan biarkan ia tenang dengan suara pelan. Ingat, bayi butuh waktu untuk memproses dunia baru di sekitarnya.
Dengan menjaga lingkungan tetap tenang dan teratur, bayi lebih mudah merasa aman dan jarang rewel.
10. Ikut Jadwal Bayi, Bukan Sebaliknya
Banyak orang tua baru berharap bayi akan langsung mengikuti jadwal mereka. Padahal, pada masa awal kehidupan, orang tua-lah yang harus menyesuaikan diri dengan ritme bayi.
Alih-alih memaksa bayi tidur pada jam tertentu, cobalah amati pola alami si kecil. Kapan dia biasanya lapar, tidur, atau ingin digendong? Dengan mengikuti ritmenya, kita bisa merespons lebih cepat dan efektif.
Jadwal bayi akan berkembang dengan sendirinya seiring waktu. Namun di awal, fleksibilitas sangat penting. Jadwal yang terlalu kaku justru membuat bayi mudah frustrasi dan menjadi lebih rewel.
Dengan mengikuti alur alami bayi, Tips Merawat Bayi Baru Lahir ini akan membantu memperkuat hubungan emosional, membuat si kecil merasa lebih dicintai dan tenang setiap harinya.