Menyimpan pakaian bayi bekas sering menjadi pilihan bijak bagi banyak orang tua. Selain menghemat biaya, pakaian tersebut bisa di gunakan kembali untuk anak selanjutnya atau di berikan kepada orang lain. Namun, menyimpannya tidak boleh sembarangan. Jika tidak di rawat dengan benar, pakaian bayi bisa menjadi sarang kuman, berjamur, bahkan berbau tidak sedap. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk memahami cara menyimpan pakaian bayi bekas agar tetap bersih, higienis, dan siap di gunakan kapan saja.
Baca Juga : Pakaian Bayi yang Wajib Dibawa Saat Liburan atau Mudik
1. Mengapa Penting Menyimpan Pakaian Bayi Bekas agar Tetap Bersih dan Higienis?
Banyak orang tua menyimpan pakaian bayi bekas untuk adik atau di berikan ke orang lain. Namun, jika di simpan sembarangan, pakaian bisa rusak atau menjadi sarang bakteri. Oleh karena itu, menyimpannya dengan benar sangat penting.
Pakaian bayi biasanya terbuat dari bahan lembut yang sensitif terhadap kelembapan. Bila tidak di perhatikan, jamur dan bau tak sedap bisa muncul. Inilah alasan utama kamu harus paham caranya sejak awal.
Selain itu, bayi memiliki kulit yang sangat sensitif. Jadi, menggunakan pakaian yang kotor atau berjamur bisa menyebabkan iritasi. Maka, menjaga pakaian tetap bersih sangatlah penting untuk kesehatan bayi.
Tak hanya itu, menyimpan dengan rapi juga membuat pakaian lebih mudah di temukan saat di butuhkan. Kamu tidak perlu lagi membongkar seluruh lemari saat mencari ukuran tertentu.
Kemudian, dengan penyimpanan tepat, kamu bisa menghemat pengeluaran. Kamu tidak harus membeli baju baru terus-menerus untuk anak berikutnya. Ini tentu solusi hemat dan ramah lingkungan.
Sebagai tambahan, pakaian bayi yang di rawat baik juga bisa di jual kembali. Banyak orang tua mencari baju bayi preloved dengan kondisi bagus dan harga terjangkau.
Jadi, selain bermanfaat secara personal, ini juga bisa menjadi peluang ekonomi. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk tidak menyimpan pakaian bayi dengan baik.
2. Cara Mencuci dan Menyortir Baju Bayi Bekas sebelum Disimpan agar Siap Dipakai Kembali
Langkah pertama dalam menyimpan pakaian bayi adalah mencuci semuanya dengan bersih. Pastikan tidak ada noda yang tertinggal. Noda susu atau makanan bisa menyebabkan jamur tumbuh.
Gunakan deterjen khusus bayi yang bebas pewangi dan bahan kimia keras. Ini penting untuk menjaga kelembutan kain dan keamanan kulit bayi.
Setelah di cuci, jemur pakaian di bawah sinar matahari langsung. Sinar matahari membantu membunuh kuman dan menghilangkan bau apek. Jangan lupa, pastikan pakaian benar-benar kering sebelum dilipat.
Jika masih lembap, pakaian berisiko berjamur. Setelah kering, pisahkan pakaian berdasarkan ukuran, jenis, dan musim. Ini akan memudahkan kamu saat mencari nanti.
Kelompokkan baju tidur, pakaian harian, baju formal, dan lainnya dalam kategori tersendiri. Jangan lupa untuk memisahkan baju dengan kerusakan kecil agar bisa segera di perbaiki sebelum disimpan.
Jika ada pakaian yang bernoda permanen atau sobek parah, sebaiknya di pisahkan. Kamu bisa memanfaatkannya sebagai kain lap atau bahan kerajinan.
Tambahkan label di setiap tumpukan pakaian agar kamu mudah mengenali isinya. Ini akan sangat berguna, apalagi jika kamu menyimpan untuk waktu lama.
Terakhir, hindari menggunakan pewangi atau kapur barus. Bahan tersebut bisa mengiritasi kulit bayi saat pakaian di pakai nanti.
3. Teknik Penyimpanan Baju Bayi Bekas agar Bebas Jamur, Bau, dan Tetap Rapi
Setelah semua pakaian bersih dan tersortir, waktunya menyimpan dengan metode yang benar. Gunakan wadah tertutup seperti kotak plastik bening dengan tutup rapat.
Pastikan kotaknya bersih dan kering sebelum di pakai. Kamu juga bisa melapisi bagian dalam kotak dengan kertas tisu bebas pewangi sebagai pelindung ekstra.
Letakkan silica gel atau penyerap kelembapan di dalam kotak untuk mencegah lembap. Hindari menyimpan di tempat panas atau terlalu lembap seperti gudang atau loteng.
Pilih lokasi yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Idealnya, tempat penyimpanan memiliki ventilasi yang baik agar udara tetap bersirkulasi.
Jangan padatkan isi kotak secara berlebihan. Pakaian yang tertekan akan berisiko kusut atau rusak seratnya. Sisakan ruang agar sirkulasi udara tetap baik di dalam kotak.
Labeli setiap kotak dengan informasi isi dan tanggal penyimpanan. Dengan begitu, kamu bisa memantau berapa lama pakaian telah di simpan.
Jika kamu menyimpan dalam tas vakum, pastikan tas tidak bocor dan pakaian benar-benar kering. Tas vakum sangat membantu menghemat ruang, namun bisa menjadi sarang jamur bila ada kelembapan.
Lakukan pengecekan rutin setiap tiga bulan. Keluarkan pakaian dan angin-anginkan selama beberapa jam agar tetap segar. Ini juga kesempatan untuk memastikan tidak ada jamur atau serangga.
Hindari menambahkan bahan kimia pengusir serangga di dalam kotak. Bahan tersebut bisa membahayakan kulit bayi bila menempel pada pakaian.
4. Kapan dan Bagaimana Menggunakan Kembali Pakaian Bayi Bekas yang Sudah Disimpan Lama
Setelah disimpan dengan baik, pakaian bisa di gunakan kembali kapan saja dibutuhkan. Namun, sebelum dipakai, ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Pertama, keluarkan pakaian dari kotak dan periksa kembali kondisi fisiknya. Lihat apakah ada noda, jamur, atau kerusakan kecil yang sebelumnya luput dari perhatian.
Kemudian, cuci kembali seluruh pakaian dengan deterjen bayi. Ini penting meski pakaian terlihat bersih, karena bisa saja menyerap bau atau debu saat di simpan.
Gunakan air hangat jika perlu untuk membunuh kuman secara optimal. Hindari pemutih atau pelembut kain karena dapat merusak tekstur halus pakaian bayi.
Setelah di cuci, jemur hingga kering total. Bila perlu, setrika dengan suhu rendah untuk membunuh bakteri dan membuat pakaian lebih rapi.
Saat memilih pakaian yang akan di gunakan, perhatikan ukuran dan kenyamanan bayi. Bayi tumbuh cepat, jadi pastikan pakaian tidak terlalu sempit atau longgar.
Pakaian yang terlalu sempit bisa mengganggu pernapasan dan gerakan bayi. Sedangkan yang terlalu longgar mungkin tidak nyaman untuk aktivitas sehari-hari.
Jangan lupa untuk selalu mencuci pakaian bayi secara berkala meski hanya di simpan sebentar. Ini akan menjaga kebersihannya dan menghindari potensi alergi.
Jika kamu ingin memberikannya pada orang lain, pastikan pakaian sudah dalam kondisi bersih dan layak pakai. Sertakan informasi usia atau ukuran sebagai tambahan.
Menyumbangkan pakaian bekas bayi juga bentuk kebaikan yang berdampak besar. Banyak orang tua baru yang sangat terbantu dengan kebaikan ini.
Namun, selalu utamakan kebersihan dan kehigienisan. Ini adalah bentuk tanggung jawab sekaligus kasih sayang untuk sesama orang tua.