Setiap orang tua pasti pernah mengalami masa ketika si kecil tiba-tiba menolak makan. Kondisi ini di kenal sebagai bayi GTM (Gerakan Tutup Mulut). Banyak ibu baru yang langsung panik, padahal sebenarnya GTM adalah fase wajar dalam tumbuh kembang anak.
Namun, meskipun normal, bayi GTM bisa membuat orang tua khawatir akan kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, cara menghadapinya, dan strategi efektif agar bayi kembali lahap makan.
Baca Juga : Mengapa Rutinitas Harian Bayi Penting Dikenalkan Sejak Dini?
Apa Itu Bayi GTM?
GTM (Gerakan Tutup Mulut) adalah istilah populer di kalangan orang tua Indonesia untuk menggambarkan kondisi bayi atau balita yang menolak makan. Mereka akan menutup mulut rapat-rapat, menolak sendok, bahkan kadang menangis jika di paksa.
Fenomena ini biasanya terjadi saat bayi mulai MPASI (Makanan Pendamping ASI), tetapi bisa juga muncul pada usia di atas 1 tahun.
Penyebab Bayi GTM
Oleh karena itu, mengetahui penyebab menjadi langkah pertama yang harus di lakukan agar orang tua bisa menemukan solusi tepat. Selanjutnya, mari kita lihat beberapa faktor umum penyebab bayi GTM, antara lain sebagai berikut:
- Pertumbuhan gigi – Bayi merasa tidak nyaman, sehingga sulit makan.
- Sedang sakit ringan – Flu, sariawan, atau batuk bisa menurunkan nafsu makan.
- Jenuh dengan menu yang sama – Bayi butuh variasi rasa dan tekstur.
- Ingin mandiri – Bayi mulai belajar makan sendiri sehingga menolak di suapi.
- Perubahan pola tidur – Bayi yang kurang tidur biasanya lebih rewel dan malas makan.
Tips Efektif Menghadapi Bayi GTM
1. Jangan Panik, Tetap Tenang
Langkah pertama adalah mengendalikan emosi. Panik justru membuat suasana tegang, dan bayi semakin menolak makan. Sebaliknya, tetaplah tenang dan sabar. Ingat bahwa GTM adalah fase yang bisa di lalui.
2. Variasikan Menu MPASI
Bayi mudah bosan dengan makanan yang sama. Oleh karena itu, cobalah variasikan dengan cara mencampur sayur dan buah manis. Selain itu, buatlah tekstur berbeda, baik halus, lembut, maupun finger food agar bayi lebih tertarik.
- Campur sayur dengan buah manis.
- Buat tekstur berbeda: halus, lembut, atau finger food.
- Tambahkan kaldu ayam, sapi, atau ikan untuk memperkaya rasa.
3. Perhatikan Jadwal Makan
Bayi butuh rutinitas. Jika jadwal makan tidak konsisten, ia bisa bingung dan menolak makan. Tetapkan jam makan tetap setiap hari, misalnya 3 kali makan utama dan 2 kali camilan sehat.
4. Biarkan Bayi Eksplorasi Makanan
Kadang bayi GTM karena ingin mandiri. Biarkan ia memegang sendok sendiri atau menyentuh makanannya. Memang berantakan, tetapi hal ini bisa menumbuhkan minat makan.
5. Jangan Paksa Bayi
Memaksa bayi makan bisa menimbulkan trauma. Jika ia menolak, berhenti sejenak, lalu tawarkan kembali dengan cara menyenangkan. Bisa sambil bercerita, bernyanyi, atau mengajak bermain.
6. Sajikan Makanan dengan Tampilan Menarik
Faktanya, warna makanan bisa sangat memengaruhi minat bayi. Oleh sebab itu, gunakan sayur hijau, wortel oranye, atau buah merah segar sehingga tampilan hidangan menjadi lebih menarik dan selera makan bayi semakin tergugah.
7. Cermati Kondisi Kesehatan Bayi
Jika GTM berlangsung lama, perhatikan apakah ada tanda sakit. Demam, batuk, pilek, atau sariawan bisa membuat bayi enggan makan. Konsultasikan ke dokter bila perlu.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Ketika menghadapi bayi GTM, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak di lakukan:
- Jangan membandingkan dengan bayi lain. Setiap anak unik.
- Jangan mengancam atau menakut-nakuti. Itu hanya membuat bayi semakin takut makan.
- Jangan memberi makanan instan berlebihan. Nutrisi alami lebih penting untuk tumbuh kembang.
Kapan Bayi GTM Perlu Dibawa ke Dokter?
GTM biasanya hanya berlangsung sementara. Namun, segera konsultasi bila:
- Bayi menolak makan lebih dari 7 hari.
- Berat badan turun signifikan.
- Bayi tampak lemas dan kurang energi.
- Ada tanda dehidrasi seperti mulut kering atau jarang pipis.
Strategi Tambahan Mengatasi Bayi GTM
- Libatkan anggota keluarga lain. Kadang bayi mau makan kalau di suapi ayah atau kakak.
- Gunakan kursi makan khusus bayi. Membuat suasana lebih nyaman.
- Ajak makan bersama keluarga. Bayi akan meniru kebiasaan makan orang tuanya.
- Gunakan alat makan warna-warni. Sendok, piring, atau gelas lucu bisa menarik perhatian bayi.
Kesimpulan
Bayi GTM memang membuat orang tua cemas, tetapi bukan berarti akhir dunia. Dengan kesabaran, variasi menu, serta pendekatan yang tepat, fase ini bisa di lewati. Ingat bahwa kunci utamanya adalah konsistensi, kreativitas, dan ketenangan.
Setiap bayi punya ritme sendiri dalam tumbuh kembangnya. Jadi, nikmati proses ini sebagai bagian dari perjalanan berharga bersama buah hati tercinta.